Blogger Widgets

Rabu, 23 September 2015

Fakta Unik Bahasa Walikan Khas Malang

A. Fakta tentang Bahasa Malangan


Bahasa Malangan mempunyai dua pilar utama, yaitu Bahasa khas Malang atau Malang People Dialect atau Osob Ngalam. satu pilar lagi adalah BAHASA WALIKAN Malang (kata yang cara mengucapkanya dibalik) atau Osob Kiwalan. Ibarat teh anget, keduanya menyatu – tak terpisahkan antara air hangat dengan teh. Menjadi tanpa batas lagi ketika “diaduk” dalam pemakaian berbahasa, baik dalam bahasa ujar maupun bahasa tulis.



Yang kedua ini, osob kiwalan, tergolong unik, setidaknya 10 hal berikut merupakan fakta mencengangkan dari bahasa nya arek Malang tersebut:


1. Awalnya dipakai pada jaman perjuangan, sejak penjajahan Belanda, para pejuang memakai kata sandi untuk berkomunikasi yang diharapkan penjajah dan anteknya tidak mengerti yang diperbincangkan


2. Manjadi “trade mark” orang Malang, tidak ada duanya.


3. Sebagai penunjuk identitas dan kebanggan kalau ketemu orang Malang di seluruh dunia, atau minimal bagi orang yang pernah tinggal, sekolah atau bekerja di Malang. Mereka akan mencoba bertegur sapa dan menunjukan beberapa kosa kata yang mereka tahu, untuk membuka komunikasi.


4. Sebagai bahasa tingkat tinggi, untuk pejabat, businessman dan kaum profesional – apalagi bisa bahasa walikan, akan saling mendekatkan hubungan mereka untuk urusan bisnis dan masalah penting. Sama seperti orang melakukan pendekatan bisnis dengan rekanan melalui golf, fitness atau main tenis. Dengan memakai bahasa Walikan Malang (khusus kalau salah satu dari Malang atau bisa bahasa Malang). Apalagi kelau keduanya dari Malang – pastitokcer.


5. Sebagai gejalah bahasa yang arbitrer tetapi tidak terbantahkan. Dasar penggunaan dan teknik membaliknya ada unsur kesewenang-wenangan (arbitrer), tetapi itulah yang menjadi ciri khas dan telah memasyarakat, maka kata itulah yang akhirnya menjadi populer dan dipakai umum.


6. Ada aturan baku (pakem), namun kaidah untuk dua konsonan seperti ng dan ny dihitung sebagai satu kata tetapi faktor alam telah mengarahkan pemakainya untuk membuat singkatan yang berbunyi. Kata yang tidak berbunyi lazim ketika dibalik, tidak dipakai atau diubah ke bunyi popular terdekat.


7. Kata yang dibalik tidak saja Bahasa Jawa (Bahasa Malang), tetapi juga bahasa Indonesia dan serapan dari bahasa lain (Bahasa Indonesia, Basa asing dan bahasa daerah lain) yang bisa dibalik.


8. Orang yang banyak berbicara dengan bahasa Walikan rata-rata adalah orang cerdas, karena sambil berbicara, pikiranya terus berputar, dengan cepat bisa menemukan kebalikan kata-kata yan akan diucapkan. Jika orang ingin lancar bicara dan memakai kata walikan yang umum, itupun juga tergolong cerdas – karena mengarahkan pembicaraan yang bermakna tetapi menyertakan kata yang dia hapal untuk dibalik dan bangga menyebutkanya.


9. Orang tua, pedagang, pemuda, pelajar anak kecil dan anak sekolah merasa senang mempunyai sebuah skill dan identitas khas jika bisa menyebutkan boso walikan.


10. Ada yang menyisipkan beberapa saja kata walikan dalam percakapan atau penuturan tertulis, tetapi ada yang sebagian besar semua kalimatnya terdiri dari boso walikan. Ada yang mengulang dengan kata biasa untuk memperjelas, tetapi ada yang nekad asal membalik kata walaupun terasa janggal dan tidak popular (mungkin belum lama di Malang?). Akan tetapi, semuanya itu tidak dilarang, yang penting happy dan fun.








B. Kelompok Kata Walikan (Atak Kiwalan)


Ada yang menarik dari Osob Kiwalan (Boso Walikan/ kata yang dibalik pengucapanya) Malang. Kata yang terjadi dari banyaknya model atau bentuk kata yang dibalik, yaitu:




Ada yang bersifat direct, dibalik langsung, misalnya


Rumah menjadi hamur
Tidak menjadi kadit
Tidur menjadi rudit
Pukul menjadi lukup




Ada yang mempertahankan diftong (ng dan ny) supaya tetap menjadi bahasa yang berbunyi


Pulang menjadi Ngalup
Kenyang menjadi Nganyek




Walikan yang merupakan serapan dari bahasa Jawa


Oges menjadi sego artinya: nasi
Bengi menjadi ingeb artinya: malam
Banyu menjadi unyab artinya banyu




Walikan yang merupakan serapan dari bahasa daerah lain, musalnya:


Riko (Madura) menjadi okir artinya: kamu, Anda






Walikan Nama Orang


Pardi menjadi Idrap
Solikin menjadi Nikilos tetapi yang terkenal adalahNikolas
……………. dll






Walikan Nama tempat, daerah atau kota

Mergan menjadi Nagrem nama daerah di Malang
Mergosono menjadi Onosogrem nama daerah di Malang
Malang menjadi Ngalam
……………... dll




Walikan Nama makanan


Lecep pecel
Nowar rawon
Likik kikil tendon atau bagian daging yang kenyal
Letet tetel penganan dari ketan
…………….. dll




Bahasa walikan khusus


Artinya:
Ojir uang berasal dari raijo dibalik jadi ojir
Lawèt jual, dijual, menjual berasal dari jual dibalik jadi lawet
Idrek bekerja berasal dari kerja dibalik jadi idrek
…………… dll






Menggunakan kata yang nge pop walaupun kebalikannya tidak persis


Kata asal Artinya
Kèmpès sèmpak celana dalam (pria)
Alanèt celana celana
Kiwalan walikan terbalik, dibalik
…………….. dll


Yang merupakan serapan dari bahasa asing


Artinya
Koling memanggil, kontak bersal dari kata calling (bahasa Inggris)
……………. dll








Juga dari bahasa Modern dan popular, misalnya:


Supmak kampus
Hailuk kuliah
Relidos solider
……………. dll




Terkadang ada kebalikan katanya tidak persis tepat susunanya, tetapi karena terlanjur sudah umum dipakai (memasyarakat), maka kata itu yang sering digunakan, misalnya


élawes artinya selawé atau dua puluh lima, kebalikan aslinya adalah:
éwales artinya selawé atau dua puluh lima
nakus artinya sungkan atau segan, kebalikan aslinya adalah:
nangkus


Tetapi orang banyak menggunakan kata yang pertama, élawes dan nakus.

Ada kata yang dua-duanya menjadi umum, misalnya isilup dan silup, keduanya adalah bahasa walikan untuk pulisi (polisi).

sumber : http://osobngalam.blogspot.co.id/2011/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar